Rabu, 19 Oktober 2016

Kakankemenag Mura Sampaikan Materi Solidaritas Sosial dengan Pendekatan Agama.



Musi Rawas, Inmas.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Musi Rawas, H. Hermadi, S.Ag, M.Si sampaikan Materi Peningkatan Solidaritas Sosial dengan Pendekatan Agama, pada Kegiatan Sosialisasi Peningkatan Solidaritas Sosial dan Ikatan Sosial di Kalangan Masyarakat, Selasa (18/10) di Kantor Camat Muara Kelingi. 
Kegiatan di Hadiri Camat Muara Kelingi, Dandim 0604 Musi Rawas, Kapolres Musi Rawas, para Narasumber, Kepala Desa, tokoh agama dan Masyarakat.
Solidaritas Sosial adalah Keadaan hubungan antar individu / kelompok yang didasari moral, perasaan dan kepercayaan bersama, diperkuat dengan pengalaman emosional bersama.
H. Hermadi mengatakan, " Kategori solidaritas sosial dibagi menjadi dua yaitu ; Solidaritas mekanis yang didasari ikatan emosional atas  kebersamaan, dan Sosidaritas Organis yang berkaitan dengan saling tergantung atas dasar pembagian kerja (division of labour)".
Lebih lanjut, Kepala Kantor Kemenag Mura juga menyampaikan,  Ada 4 Ancaman terhadap solidaritas Sosial yaitu Konflik (Pertentangan atau perbedaan cara pandang antar anggota Masyarakat, Penyimpangan (perlawanan terhadap sistem nilai yang dianut dalam kelompok sosial yang berbeda dengan nilai-nilai yang dianut, Individualisme (ketidakpedulian terhadap anggota masyarakat lainnya), serta Anomi (Ketidaknyambungan antara nilai-nilai yang dilakukan dengan nilai-nilai yang dianut dalam tatanan sosial).
"Hubungan Agama dengan Solidaritas Sosial yaitu Agama sebagai unsur pengikat (Sentri Petal), artinya nilai-nilai agama dapat menjadi perekat dalam kehidupan sosial sehingga menjadi pemersatu. Agama juga sebagai unsur pemecah belah (Sentri Pugal), artinya nilai-nilai eksklusif yang diperankan penganut agama dapat menjadi unsur pemisah dalam kehidupan sosial", ujar Hermadi.
Diakhir materi, Hermadi menyampaikan fungsi agama sebagai perekat. Agama dianggap dapat meredam konflik atau depresed yakni dengan konsekwensinya mengelakkan permusuhan dan menjadi sumber yang sebenarnya. Agama sebagai Safety value atau katup pengaman dengan cara tidak mengancam  atau merusak solidaritas. Aplikasinya dalam Keberagaman budaya, etnis dan agama sebagi pendorong untuk hidup bersama saling menhormati dan menghargai satu sama lain.(Bas/W45)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda bebas menuliskan komentar, kritik, saran atau masukan dengan kata-kata yang baik, tidak mengandung iklan, tidak mencela, menghina atau menyudutkan pihak manapun.
Komentar akan tampil setelah disetujui, jadi tidak perlu mengirimkan komentar berulang-ulang.
Terima Kasih.